Selasa, 11 Januari 2011

PROSES KEDATANGAN BANGSA BARAT DI BERBAGAI DAERAH SAMPAI TERBENTUKNYA KEKUASAAN KOLONIAL DI INDONESIA.

PROSES KEDATANGAN BANGSA BARAT DI BERBAGAI DAERAH SAMPAI TERBENTUKNYA KEKUASAAN KOLONIAL DI INDONESIA.

Kekaisaran Romawi mencapai kejayaanya pada masa pemerintahan Octavianus Agustus yang dapat menguasai hamper seluruh daratan Eropa, Afrika Utara dan sebagian Afrika Barat. Kekaisaran Romawi pecah menjadi dua, yaitu Romawi Barat dan Romawi Timur (Byzantium). Pada tahun 476 M semasa pemerintahan Romulus Agustulus kekaisaran Romawi Barat runtuh akibat serangan suku bangsa Barbar (Suku Germania) di bawah pippinan Odoacer. Peristiwa runtuhnya Romawi Barat menandai mulainya zaman kegelapan (Dark Ages) yang ditandai kemerosotan ilmu pengetahuan dan seni, munculnya kerajaan – kerajaan kecil yang tidak mentaati hukum Romawi.
Zaman kegelapan baru berakhir setelah adanya “Gerakan Renaissance” yaitu suatu gerakan bangsa Eropa yang berusaha untuk membangkitkan kembali pola pikir bebas yang pernah berkembang pada zaman Romawi Kuno dan Yunani Kuno. Tokoh Renaissance yang terkenal yaitu Leonrdo Da Vinci dan Michael Angelo.
Lahirnya para pemikir ini membawa perubahan yang sangat besar di Eropa. Gerakan Renaissance kemudian melahirkan paham – paham baru, seperti paham :
1) Rasionalisme
Yaitu paham yang memandang rasio atau akal pikiran manusia sebagai alat pengukur kebenaran.
Tokohnya : John Locke, Immanuel Kant, Montesquieu, dan Voltaire
2) Aufklarung
Yaitu aliran yang memanfaatkan rasionalisme untuk kesejahteraan manusia
Tokohnya : John Locke, Immanuel Kant, Montesquieu, dan Voltaire
3) Humanisme
Yaitu paham yang berpandangan agar manusia diberi kebebasan dan keadilan, bebas dari rasa takut dan bebas dari kemiskinan.
Tokohya : Erasmus (Belanda), dan Morus (Inggris)
4) Liberalisme
Yaitu paham yang memandang kemerdekaan individu sebagai pangkal dan pokok dari kebaikan hidup.
Tokohnya : JJ Rousseau
5) Demokrasi
Yaitu paham yang memandang bahwa kekuasaan di tangan rakyat.

Pada tahun 1070 – 1291 terjadi perang salib antara Kerajaan Turki dan Bangsa – Bangsa Eropa. Penyebabnya adalah pada masa Palestina berada di bawah kekuasaan Kalifah Abbasiyah, umat Nasrani (Kristen) dari daratan Eropa diperkenankan berziarah ke Yerusalem, akan tetapi semenjak Turki menguasai Yerusalem para peziarah Nasrani (Kristen) dari Eropa dilarang masuk atau mengunjungi kota suci Yerusalem. Larangan itu menimbulkan reaksi bangsa – bangsa Eropa yang mayoritas beragama Nasrani (Kristen). Kaisar Maksius Byzantium (Istanbul) minta bantuan Paus Urbanus II di Roma untuk merebut koat suci Yerusalem dari tangan Turki, perang ini disebut sebagai Perang Salib yang berakhir tahun 1291 yang dimenangkan oleh tentara salib. Perang salib berlangsung sampai tujuh kali, dari ketujuh perang itu, perang salib yang pertama yang dimenangkan oleh tentara salib sedangkan yang lainya dimenangkan oleh Turki yang memeluk agama Islam.
Kekaisaran Byzantium mencapai kejayaan saat pemerintahan Yustianus, sehingga Byzantium menjadi pusat perdagangan , ilmu pengetahuan dan seni. Byzantium runtuh saat direbut oleh Turki dibawah pimpinan Sultan Muhammad II. Jatuhnya Byzantium mengakibatkan peerubahan besar di Eropa baik perubahan di bidang politik, ekonomi maupun sosial.

Faktor pendorong terjadinya perubahan politik di Eropa disebabkan oleh :
1. Runtuhnya kekaisaran Romawi barat.
2. Terjadinya Perang Salib.
3. Jatuhnya Kekaisaran Byzantium ke tangan Turki.

Perubahan ekonomi yang terjadi di Eropa berupa:
1. Berkembangnya sistem ekonomi feodal, yang mengandalkan tanah sebagai sumber kehidupan.
2. Bangkitnya kembali perdagangan di Laut Tengah, akibat Perang Salib.
3. Munculnya upaya perdagangan dengan Hindia Timur.

Perubahan sosial yang terjadi di Eropa berkaitan erat dengan perubahan politik dan ekonomi.
Perubahan sosial yang terjadi di Eropa berupa :
1. Terbentuknya masyarakat feudal.
2. Munculnya kelas pedagang.
3. Timbul dan munculnya ilmu pengetahuan.
4. Timbulnya penjelajahan samudra.

Tahun 1453 Konstantinopel jatuh ke tangan Turki, yang menyebabkan bangsa – bangsa Eropa mengalami kesulitan terutama di bidang perdagangan, karena kebutuhan barang dagangan terutama rempah – rempah yang sangat dibutuhkan Eropa yang berasal dari daratan Asia banyak dipasok melalui Konstantinopel, sedangkan Konstantinopel sudah dikuasai oleh Turki. Akibatnya bangsa Eropa terdorong untuk mengadakan penjelajahan samudra guna mencari daerah penghasil barang – barang yang dibutuhkan terutama rempah – rempah.
Faktor – faktor pendorong Bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra, adalah :
1. Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Bangsa Turki.
2. Adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Kisah perjalanan Marcopolo ke dunia timur yang diceritakan dalam Imago Mundi (anggapan tentang dunia).
4. Keinginan untuk mendapatkan daerah baru.
5. Keinginan untuk mendapatkan rempah – rempah dari daerah asal sehingga dapat berhubungan langsung.
6. Adanya keyakinan kebenaran ajaran Copernicus yang mengatakan bahwa bumi itu bulat, sehingga orang berlayar terus dengan arah sama akan kembali ke tempat asalnya.
7. Adanya keinginan menyebarkan agama Nasrani ke seluruh dunia.
8. Ingin mencari kejayaan dan kekayaan.

Bangsa yang bersemangat mengadakan penjelajahan samudra antara lain Portugis, Spanyol, Inggris dan Belanda. Ekspedisi Portugis dan Spanyol dibiayai langsung dari pemerintah kerajaan. Sedangkan ekspedisi penjelajahan Inggris dan Belanda di sponsori oleh Serikat Dagang.

PENJELAJAHAN BANGSA – BANGSA EROPA
a) Penjelajahan Portugis
 Bartholomeous Diaz
Perintis pelayaran melalui Samudra Atlantik sampai ke Tanjung Harapan.
 Vasco Da Gama
Perintis jalur pelayaran melalui Tanjung Harapan ke India.
 Francessco D’aimlda
Penakluk Goa di India.
 Cabral
Perintis pelayaran melalui Samudra Atlantik sampai ke Brazilia.

b) Penjelajahan Spanyol
 Christophorus Columbus
Perintis pelayaran ke Benua Amerika.
 Ferdinand Magelhan
Perintis pelayaran ke Asia dari arah barat (melalui Benua Amerika).
 Ferdinand Cortez
Penakluk Suku Aztek, di Meksiko.
 Francessco Pizzaro
Penakluk suku Inka, di Peru.
c) Penjelajahan Inggris
 Francis Drake
Mengelilingi dunia antara tahun 1577 – 1580.
 William Dampier
Perintis pelayaran ke pantai barat Benua Australia.
 James Cook
Perintis pelayaran ke pantai timur Benua Australia.
 Matthew Flinders
Mengelilingi Benua Australia dan membuat peta benua itu.

d) Penjelajahan Belanda
 Barret
Perintis pelayaran ke Asia melewati kutub utara.
 Cournelis De Houtman
Perintis pelayaran ke Indonesia melalui India lalu ke Selat Sunda.
 Abel Tasman
Perintis pelayaran kepulauan Tasmania, Fizi, dan Selandia Baru.

Sejak pertengahan abad ke – 15, bangsa – bangsa Eropa telah mulai mengenal pelayaran samudra, ketika memasuki abad ke – 16 mereka memasuki wilayah perairan Nusantara. Faktor pendorongnya adalah karena jiwa petualangan untuk mencari daerah baru, faktor ekonomi serta penyebaran agama.

1. PROSES DAN TUJUAN KEDATANGAN BANGSA PORTUGIS DAN SPANYOL KE INDONESIA.
Pada tahun 1511 Portugis dibawah pimpinan Alfonso D’ Albuquerque berhasil menakklukan Malaka. Tahun 1512 Portugis di bawah pimpinan De Abreu melakukan pelayaran ke Maluku untuk menguasai kepulauan tersebut. Kedatangan Bangsa Portugis diterima baik oleh Kerajaan Ternate. Kerajaan Ternate pada saat itu sedang bermusuhan dengan Kerajaan Tidore, dengan kedatangan Portugis itu diharapkan dapat membantu Ternate dengan membangun benteng pertahanan Saint John untuk melawan Tidore dengan imbalan Portugis diberi hak monopoli perdagangan rempah – rempah di Maluku. Akibatnya, rakyat Ternate menjadi tertekan karena rakyat tidak bebas menjual rempah – rempah dengan harga ditekan serendah – rendahnya oleh Portugis sehingga hubungan Portugis dengan Ternate menjadi permusuhan.
Pada tahun 1521, Ekspedisi Spanyol dipimpi oleh Sebastian Deled Cano sampai di Maluku dan di terima baik oleh kerajaan Tidore. Sehingga di Maluku terjadi permunsuhsan antara Spanyol dan Portugis, meskipun jauh sebelumnya telah diadakan perjanjian diantara kedua Negara yang diadakan pada tahun 1492 yaitu perjanjian Tordesilas dalam perjanjian Tordesilas tesebut dinyatakan bahwa dunia dibagi atas dua pengaruh yaitu bangsa Portugis dan bangsa Spanyol.tetapi pada tahun 1521 ketika ekspedisi Spanyol juga sampai didaerah Maluku sehingga terjadi pertentangan antara kedua negara tersebut.
Pertentangan tersebut dapat diselesaikan dengan diadakan perjanjian Saragosa pada tahun 1526 yang isinya :
a) Bumi ini dibagi atas dua pengaruh yaitu pengaruh bangsa Spanyol dan bangsa Portugis
b) Wilayah kekuasaaan Spanyol dari Meksiko ke arah barat sampai ke kepulauan Filipina dan wilayah kekuasaan Portugis dari Brazilia ke arah timur sampai ke kepulauan Maluku.

Dengan adanya perjanjian Saragosa tersebut berarti :
a) Spanyol harus meninggalkan Maluku dan melakukan perdagangan di Filipina
b) Portugis tetap melakukan perdagangan di Maluku.
Melalui perjanjian tersebut Spanyol harus kembali ke Filipina dan Portugis menguasai Maluku.

Tujuan kedatangan bangsa Portugis dan Spanyol ke Indonesia :
a) Mencari kekayaan berupa rempah – rempah (Gold/ Emas)
b) Mencari daerah jajahan (Glory/ Kejayaan)
c) Menyebarkan agama Nasrani (Gospel/ Injil)
Tiga tujuan ini sering dikenal dengan Tiga (3) G, yang merupakan ciri imperialisme kuno.

2. PROSES DAN TUJUAN KEDATANGAN BANGSA INGGRIS KE INDONESIA.
Ekspedisi Inggris untuk menguasai perdagangan dipelopori oleh kongsi dagangnya yaitu EIC (East Indian Company/ Kongsi Dagang India Timur), yang memperoleh hak khusus dari pemerintah Ingggris untukmenangani perdagangan di Asia. Akhir abad ke-16 EIC mengadakan hubungan dagang dengan kesultanan Aceh, Jayakarta, Banjar, Gowa dan Maluku. Tetapi secara umum Inggris mengalami kegagalan dalam menanamkan pengaruhnya di Indonesia.

3. PROSES DAN TUJUAN KEDATANGAN BANGSA BELANDA KE INDONESIA.
Kedatangan Belanda ke Indonesia dilatarbelakangi adanya perang 80 tahun Belanda dan Spanyol 1568 – 1648 yang menyebabkan kota Lisabon (Portugal) tertutup bagi kapal Belanda, karena saat itu Portugis dibawah kekuasaan Spanyol serta adanya petunjuk jalan ke Indonesia dari Jan Hyugen van Linscoten.
Ekspedisi Belanda ke Indonesia pertama kali dipimpin oleh Cournelis de Houtman (1596) dan Pieter de Kaizer yang mendarat di Banten. Pada awal kedatanganya disambut oleh kerajaan Banten dengan alasan dapat meramaikan perdagangan di Banten, tetapi karena sikap rombongan Belanda yang tidak baik, sombong, kasar akhirnya oleh kerajaan Banten diusir.
Pada tahun 1598 mendarat kapal Belanda yang kedua dipimpin oleh Jacob van Neck yang berlabuh di Banten. Kedatanganya disambut baik, sejak itu kapal – kapal dagang Belanda ke Indonesia. Untuk menghindari persaingan di antara pedagang di Belanda maka dibentuklah VOC (Verenigde Oast Indiche Compacnie) tahun 1602, atas usul Johan Van Oldebarnevelt.

Tujuan VOC di Indonesia :
a) Menghilangkan persaingan di antara pedagang Belanda
b) Menghadapi persaingan pedagang bangsa Eropa lainya
c) Mencari keuntungan
d) Memonopoli perdagangan
e) Menguasai kerajaan – kerajaan dan pelabuhan penting di Indonesia

Pemerintah Belanda member hak khusus kepada VOC yang disebut Hak Oktroy, antara lain :
a) Hak monopoli perdagangan
b) Hak memiliki tentara, pengadilan, dan mengumumkan perang
c) Mencetak mata uang sendiri dan mengedarkanya
d) Hak mengadakan perjanjian dengan penguasa setempat atas nama pemerintah Belanda
e) Hak mendirikan Benteng

Pada mulanya kedatangan Belanda adalah berdagang akan tetapi tujuan ini kemudian berubah setelah keberhasilan ekspedisi pelayaran Belanda di bawah pimpinan Jacob Van Neck pada tahun 1598 yang selanjutnya disusul dengan berlomba – lomba pedagang – pedagang Belanda ke Indonesia. Untuk menghindari persaingan perdagangan di antara pedagang Belanda sendiri sehingga pada tahun 1602 dibentuklah VOC atau Serikat Dagang Hindia Timur yang menjadi lembaga pemerintahan sekaligus perdagangan yang otonom di wilayah jajahan. VOC dipimpin oleh seorang Gubernur Jenderal. Gubernur Jenderal VOC pertama adalah Pieter Both. Langkah pertama yang dilakukan menentukan pusat kedudukan VOC di Ambon.
Ketika Gubernur Jenderal VOC dijabat oleh J.P. Coen berhasil merebut Jayakarta (dengan menghasut penguasa Banten Ranamanggala untuk memecat pangeran Jayakarta dan menutup ijin dagang EIC) sejak 31 mei 1619 VOC memperoleh hak penuh atas Jayakarta dan nama itu dirubah menjadi Batavia.
J.P. Coen menjalankan monopoli dengan kekerasan dan yang paling menderita rakyat Maluku karena adanya peraturan monopoli yang isinya :
1) Tempat menanam rempah – rempah ditentukan kompeni
2) Jumlah tanaman rempah – rempah ditentukan kompeni
3) Rakyat Maluku dilarang menjual rempah – rempah selain kepada kompeni.
Untuk mengawasi pelaksanaan monopoli dilakukan pelayaran Hongi yaitu : pelayaran dengan menggunakan kapal kora – kora yang dipersenjatai guna mengawasi pelaksanaan monopoli. Rakyat yang melanggar aturan monopoli dihukum Extirpasi yaitu : hak untuk memusnahkan pohon rempah – rempah yang melebihi ketentuan.
Langkah pertama VOC dalam mencapai tujuan adalah merebut Maluku dari kekuasaan Portugis. Pada tahun 1605 VOC berhasil merebut benteng Victoria di Ambon yang menjadi tonggak pertama penjajahan Belanda di Indonesia. Selanjutnya pemerintah Belanda mengangkat Pieter Both sebagai gubernur jenderal VOC tahun 1609. Ketika VOC dipimpin oleh J.P. Coen, Jayakarta berhasil direbut tahun 1619 dan mengubah namanya menjadi Batavia yang dijadikan sebagai pusat kekuasaan dan pemerintahan VOC.